Kepergian Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau yang lebih
akrab disapa Gus Dur tidak hanya menyisakan tangis di Indonesia saja.
Meninggalnya Gus Dur ternyata juga menyisakan duka mendalam bagi kaum
Mormon di Amerika Serikat.


Hal Jensen,
pemimpin jemaat Gereja Mormon di Salt Lake City, AS, menilai sosok Gus
Dur sebagai orang yang mampu menjembatani dialog antara iman. Seperti
dikutip dari harian Deseret News terbitan Utah, kemarin, Hal Jensen
mengaku bertemu Gus Dur untuk pertama kalinya di Jakarta, jauh sebelum
mantan Ketua PBNU sebelum menjadi Presiden .
Menurut Jensen, sebagai seorang Mormon dirinya pernah menolak minum teh yang ditawarkan Gus Dur. Namun penolakan itu justru membuat Gus Dur penasaran. Gus Dur, sebut Jensen, ingin lebih tahu tentang kepercayaan kaum Mormon dan bagaimana gereja LDS bekerja melakukan layanan kemanusiaan.
Menurut Jensen, sebagai seorang Mormon dirinya pernah menolak minum teh yang ditawarkan Gus Dur. Namun penolakan itu justru membuat Gus Dur penasaran. Gus Dur, sebut Jensen, ingin lebih tahu tentang kepercayaan kaum Mormon dan bagaimana gereja LDS bekerja melakukan layanan kemanusiaan.
Jensen menggambarkan percakapan sederhana di depan sebuah masjid
di Jakarta itu ternyata berlanjut menjadi persahabatan, dan hubungan Gus
Dur dengan kaum Mormon berkembang hingga ke para pimpinan gereja LDS
terutama Presiden Boyd K Packer dari kelompok Kuorum 12. Persahabatan
itu juga menjadi jembatan antara kepercayaan umat Islam dengan kaum
Mormon hingga kelompok tersebut memiliki sebuah gereja yang lebih besar
di Indonesia, terutama dalam hal layanan kemanusiaan.

Pengikut Aliran
Mormon di Amerika
Karenanya saat menjadi Presiden menggantikan BJ Habibie, Gus Dur
mulai meingintensifkan hubungan dengan kaum Mormon. “Wahid seperti
membuat perubahan luar biasa dalam kemampuan kami untuk memiliki
hubungan persahabatan sebagai gereja Kristen di Indonesia,” ujar Jensen
saat ditemui di rumah peristirahatan musim dingin di Deer Valley, Slat
Lake City, sesaat setelah meninggalnya Gus Dur.
Jensen menambahkan, Gus Dur juga cinta
ajaran Mormon. “Bahkan dia (Gus Dur) siap dan bersedia membela gereja.
Dia tak pernah ragu-ragu,” tandas Jensen. Sampai-sampai, Jensen maupun
Gus Dur saling panggil dengan sebutan ‘brother’. Seperti diketahui, Gus
Dur meninggal dunia Kamis (31/12) petang kemarin atau Rabu (30/12) waktu
AS. Salah satu cucu pendiri NU itu meninggal karena kondisi kesehetanya
memburuk akibat komplikasi diabetes dan gagal ginjal.
No comments:
Post a Comment